Krayon yang larut dalam air adalah media seni yang sangat serbaguna. Mereka dapat digunakan pada berbagai permukaan, termasuk kertas, film drafting, kain, dan kertas dinding. Tidak seperti krayon berbahan dasar lilin tradisional, krayon yang larut dalam air juga mudah dicuci dari kain, cat, dan bahkan kain pelapis.
Komposisi penemuan ini memberikan kinerja dibandingkan dengan formulasi krayon yang larut dalam air dari penemuan sebelumnya. Di antara sifat-sifat komposisi tersebut adalah daya rekat yang baik, kelengketan yang rendah setelah pengerasan, dan berbagai karakteristik penandaan yang diinginkan.
Untuk menyiapkan krayon yang larut dalam air, campuran produk alkoksilasi dikombinasikan dengan pigmen ilustratif. Campuran ini kemudian dicairkan dalam oven pada suhu 80 derajat Celcius. Setelah dingin, komposisi dimasukkan ke dalam cetakan. Kemudian dapat dikeluarkan dari peralatan penuangan atau dari peralatan pemrosesan.
Selain zat pewarna, bahan pengawet juga ditambahkan ke dalam komposisi. Pengawet ini adalah propil paraben. Bahan tambahan lainnya mungkin termasuk bahan penstabil, perasa, atau bahan berkilau.
Bahan-bahan khas untuk komposisi penemuan ini meliputi alkohol monohidrat primer, hidrogen aktif, dan gugus oksialkilena. Pewarna pirazolon juga sangat bermanfaat. Namun, tingkat alkoksilasi yang optimal harus menghasilkan distribusi spesies alkoksilat yang sempit.
Jumlah produk alkoksilasi yang larut dalam air harus cukup untuk memberikan kekuatan putus paling sedikit 1.200 gram. Hal ini akan memungkinkan distribusi yang sempit dan keseimbangan sifat kinerja yang diinginkan dalam komposisi.
Beberapa jenis senyawa organik yang berbeda dapat digunakan untuk menghasilkan spesies alkoksilat berspektrum luas. Secara umum, rasio alkoksilat yang umum adalah satu mol oksialkilena per mol situs hidrogen aktif.